Harus mulai dari mana bingung, tapi awal mula kata Leisurian ini sejak Mas Desem Ashari atau Gandox atau Sam atau Raja Bangunan Bantul ngeShare tentang FENOMENA lesunya MOL dan PUSAT-PUSAT belanja. Ada beberapa yang memberikan asumsi kalau LESUNYA MOL dan PUSAT-PUSAT BELANJA itu karena semakin Ramainya Transaksi Online.
Mas Sam akhirnya dengan Sat-set di Grup Messenger Penak Eyel2an, langsung share satu tulisan di Blog Mas Yuswohady tentang Leisure Economy yang membahas tentang FENOMENA MOL LESU dengan argumen yang lebih masuk akal dan nyaman dicerna. Intinya bahwa sekarang ini sedang terjadi pergeseran sebuah kenikmatan dan pencapaian. Kalau dulu itu identik aku harus punya ini (baju baru, mobil baru, rumah baru, gadget baru, etc) dan mulai bergeser ke lebih kenikmatan (leisure) sebuah pencapaian, pingin makan di Angkirngan Baba, pingin Ricis, pingin ke Coffee A dan sebagainya.
Itulah kenapa kata Mas Yuswohady tadi, MOL2 yang kebetulan menyedian berbagai macam area LEASURE masih cukup ramai pengunjungnya. Berbeda dengan MOL2 yang hanya berkonsep jualan saja.
Kembali ke Tulisan Leisurian ini, kemudian dalam Grup Messenger Penak Eyel2an mulai mengemukan hal2 berbau leisure dan akhirnya munculah istilah Leisurian yang mana menurut URBAN DICTIONARY sudah ada penjabaran tentang LEISURIAN ini yang kurang lebih bermakna
A man of leisure. One who enjoys the finer things in life, like naps, ice cream and goofing off whenever possible. A Leisurian is one who sits back and peacefully, serenely watches the goings on of the world in a detached, yet curious state
Yang Artinya mbuh lah :)
Jadi intinya sekarang sedang terjadi pergeseran tentang makna kehidupan yang mana seperti mas Yuswo jabarkan begini.
Salah satu ciri konsumen kelas menengah ini adalah bergesernya pola konsumsi mereka dari yang awalnya didominasi oleh makanan-minuman menjadi hiburan dan leisure. Ketika semakin kaya (dan berpendidikan) pola konsumsi mereka juga mulai bergeser dari “goods-based consumption” (barang tahan lama) menjadi “experience-based consumption” (pengalaman). Experience-based consumption ini antara lain: liburan, menginap di hotel, makan dan nongkrong di kafe/resto, nonton film/konser musik, karaoke, nge-gym, wellness, dan lain-lain.
Nah kurang lebih begitu. Sedikit menyambung dari Obrolan2 yang sempat terdiskusikan bersama TEDISCRIPT, Mas IVAN, Mbah Merem, AfitHK dan Mami Jecii juga semakin menarik dan beberapa mencoba untuk beraksi dan bersaksi dalam dunia LEISURE ini, entah dengan meramaikan dengan KONTEN LEISURE lewat BLOG maupun VLOG.
Jadi Selamat Malam Jamaah Leisurian dimanapun anda berapa.
Sudah bepergian kemana dan makan dimana hari ini?
3 comments
leisurian adalah koentji!
Smoga kita bisa istiqomah di jalan leisurian..
Aamiin..
Karena bagaimanapun Leisurian adalah salah satu METOD yang WORK dijaman penuh dengan SHARE2an WA yang serba seperti itu. Ada kabar SHER ada INFO dikit SHER..
Kata Buos @TaufanPR kita harus FOKUS dan FOKUS terus… apapun dimanapun dan kapanpun..