Mengutip dari Hadits dari Kanjeng Rosulullah Muhmmad SAW dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Dari Hadits Riwayat Muslim No. 1631 diatas sangat jelas digambarkan bawah ketika kita meninggal dunia nanti Terputuslah Amalannya kecuali Tiga, Sedekah Jariyah, Ilmu yang dimanfaatkan dan atau Do’a Anak yang Sholeh.
Dari Hadits diatas kembali ke Tulisan yang saya buat bahwa apapun itu (Istri, Anak, Tanah, Mobil, Emas, Jam Tangan Keren, Smartphone, Saudara Keren, Konco Kentel maapun apapun itu) tidak akan menyertai kita ketika kita nanti mati. Semua ditinggalkan didunia.
Jadi mari dibayangkan saja kita 24 Jam sibuk memikirkan untuk Urusan didunia, Menumpuk Ribuan Milyat, Beli Ribuan Hektar Tanah, Bangun Rumah dengan Jutaan Kamar, Bangun Pusat Bisnis sebanyak-banyaknya tapi ketika sudah dipanggil Allah semua itu tidak akan menyertai kita satupun kecuali tiga tadi. Memikirkan Dunia itu Perlu dan Wajib tapi jangan .melupakan urusan akhiratmu. Saya pernah mendengar ungkapan kalau kita fokus ke akhirat urusan didunia akan dimudahkan…
FANA
Dan dari itu pula saya jadi berfikir dan berharap ketika nantipun saya sudah tidak ada didunia saya tidak ingin meninggalkan hal2 yang tidak bisa saya bisa mati kecuali yang bermanfaat untuk Umat, saya ingin apa yang saya tinggalkan nanti cukup untuk keluarga yang saya tinggalkan dan selebihnya biar menjadi amalan Jariyah yang akan meringkankan di Akhirat kelak. Saya juga berharap Anak turunku nanti menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah yang senantiasa akan mendoakan dan memberikan amalan yang mengalir terus kepadaku nantinya.
Begitu juga dengan Semua ilmu yang saya pernah ada dalam dirinya semoga saya bisa memberikan atau mengamalkan ke hal-hal yang positif yang nantinya akan juga memberikan amalan yang senantiasa mengalir ketika saya sudah tidak berada didunia ini nantinya.
Tidak Mudah memang, karena menakar Kata Cukup itu tidak semudah yang kita bayangkan. Tapi harapan untuk kesana selalu ada dan bukan berarti kita harus melupakan dunia. Mari mengejar dunia… secukupnya saja…
Sebagai akhir tulisan ini kami kutip kembali tulisan dari Rumaysho tentang Faedah dari Hadits Muslim 1631 diatas
Faedah dari hadits di atas:
Pertama: Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia.
Kedua: Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekali pun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah.
Ketiga: Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, di antaranya:
a. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.
b. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
c. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.
Keempat: Di antara kebaikan lainnya yang bermanfaat untuk mayit muslim setelah ia meninggal dunia yang diberikan orang yang masih hidup adalah do’a kebaikan yang tulus kepada si mayit tersebut. Do’a tersebut mencakup do’a rahmat, ampunan, meraih surga, selamat dari siksa neraka dan berbagai do’a kebaikan lainnya.
Kelima: Sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “atau anak sholeh yang mendo’akannya”, tidaklah dipahami bahwa do’a yang manfaat hanya dari anak saja. Bahkan do’a kebaikan orang lain untuk si mayit tersebut tetap bermanfaat insya Allah. Oleh karena itu, kaum muslimin disyari’atkan melakukan shalat jenazah terhadap mayit lalu mendo’akan mayit tersebut walaupun mayit itu bukan ayahnya.
Keenam: Dalam hadits terdapat isyarat adanya keutamaan menikah, juga terdapat dorongan untuk menikah dan memperbanyak keturunan supaya mendapatkan keturunan sholeh (sehingga bermanfaat nantinya ketika kita telah meninggal dunia, pen).
Sumber:
http://haddady.com/ra_page_views.php?id=96&page=19&main=7
https://rumaysho.com/1663-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html
2 comments
Sangat bermanfaat artikelnya gan, sangat menggugah dan memberikan semangat. Kalau Kehidupan di Dunia ini Fana dan untuk tujuan yang lebih kekal. Semoga kita selalu ingat mati, ingat mati dan ingat mati
Terimakasih mas, infonya sangat bermanfaat sekali :)
Memberikan Pencerahan yang sangat berarti dan juga memberikan nilai nilai kehidupan yang hakiki