Dari Muhammad bin Amr bin Atho?, bahwasanya ia pernah duduk bersama beberapa para sahabat Nabi SAW membicarakan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu Humaid As Saidi berkata : ?Aku adalah yang paling hafal diantara kalian tentang shalat Rasulullah, aku melihatnya apabila beliau takbir, beliau mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua pundak beliau, dan apabila rukuk beliau meletakkan kedua tangan beliau di kedua lutut beliau kemudian membungkukkan punggungnya, dan apabila bangkit dari rukuk beliau berdiri hingga tiap-tiap tulang punggungnya kembali tegak seperti biasanya, dan apabila sujud beliau meletakkan kedua tangannya dengan lengannya tidak diletakkan dan tidak pula dirapatkan kepada kedua rusuknya dan ujung jari-jari kakinya menghadap ke kiblat, dan apabila beliau duduk pada rakaat kedua beliau duduk pada rakaat kedua, beliau duduk diatas kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan, dan apabila beliau duduk pada rakaat yang terakhir, beliau mengulurkan tapak kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan, lalu duduk diatas pinggulnya. (HR : Bukhori).

Selain hadist ini ada satu hadist lagi yang menerangkan tentang tata cara bertakbir dan mengangkat kedua tangan.

Dari Salim bin Abdullah ra. Dari bapaknya, ia berkata : ? Bahwasanya Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya ketika beliau hendak memulai shalat, ketika takbir untuk rukuk dan ketika kembali bangkit dari rukuk, dan beliau membaca ?Sami?allohu liman hamidah, robbanaa wa lakal hamdu?, sedangkan beliau tidak mengangkat tangannya waktu sujud.(HR : Bukhori)?

Semasa kecil aku diberitahukan cara berniat untuk shalat dengan nawaitu tapi sampai sekarang aku belum mengetahui dasarnya apakah Rasulullah juga melakukan hal itu atau hanya berniat didalam hati saja dan ataukah dengan mengangkat kedua tangan dan bertakbir itu sudah menandakan bahwa kita sudah berniat melakukan shalat. Apabila ada yang mengetahuinya mohon untuk diinformasikan untuk share lebih lanjut.

MEMBACA ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT

Dari Abu Hurairah ra, bahawasanya ia shalat menjadi imam bersama mereka, maka ia membaca ?Allohu Akbar? setiap menunduk dan bangkit, dan seusai shalat, ia berkata ?Bahwasanya aku dan kalian ini sesuai dengan shalatnya Rasulullah SAW.? (HR : Bukhori)

SURAT ALFATIHAH WAJIB DIBACA DALAM SHALAT

Dari Ubadah bin Shomit ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ? Tidak disebut shalat, bagi orang yang shalat, tapi tidak membaca surat Al-Fatihah?. (HR : Bukhori)

Dari kedua hadist diaatas aku belum jelas apakah yang Surat Al-Fatihah itu termasuk bacaan basmalah ataukah tidak (red: tidak memakainya). Kemudian apabila shalat lebih dari dua rakaat setelah bangkit dari duduk Tasyahud awal juga mengangkat kedua tangan lagi atau bahkan setiap kali setelah duduk mengangkat tangan kembali pada waktu takbir (red: tidak melakukannya). Dan aku juga belum mengetahui dasar adanya doa iftitah yaitu bacaan sebelum membaca surat Al-Fatihah dengan bacaan
kabirou wal hamdulillah

ANJURAN TUMAKNINAH DALAM SHALAT

opini : Tumakninah dalam shalat adalah berhenti sejenak untuk menenangkan hati dalam rangka melakukan gerakan shalat lebih lanjut.

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW masuk ke dalam masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk untuk melakukan shalat, setelah itu ia dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, lalu
Nabi menolak orang itu dan bersabda : “Ulangilah kembali shalatmu, karena sesungguhnya kamu belum shalat?, lalu ia shalat dan setelah itu dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, kemudian beliau bersabda lagi : “Ulangilah shalat”. Hingga tida kali beliau menyuruh mengulangi. Lalu orang itu berkata : “Demi Dzat yang telah mengutus Engkau dengan benar, aku tidak tahu cara shalat yang lebih baik selain itu, maka berilah aku pelajaran”. Kemudian beliau bersabda : “Apabila kamu berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah menurutmu dari ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian rukuklah hingga kamu tenang dalam rukuk itu, kemudian bangkitlah hingga berdiri tegak, kemudian duduklah hingga kamu tenang dalam duduk itu, kemudian sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud itu. Kemudian kerjakanlah itu, dalam setiap shalatmu”. (HR : Bukhori)

DOA DALAM RUKUK DAN SUJUD

Apabila dulu aku diajarkan Subhana robial Adhim untuk doa rukuk dan Subhana robial A’laa untuk sujud sebanyak 3 kali, sampai sekarang belum aku temukan dasar dari doa-doa tersebut, melainkan adalah sebagai berikut :

Dari Aisyah ra, berkata : Nabi SAW, biasa membaca didalam rukuk dan sujudnya ?Subhanakalloohumma robbanaa wa bihamdika allohummagh firlii?. (Maha Suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji Engkau Ya Allah, aku memohon ampun)?(HR : Bukhori).

DOA KETIKA BANGUN DARI RUKUK

Dari Abu Hurairah ra berkata : Bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Apabila imam membaca “Sami’alloohu liman hamidahu” (Allah Maha mendengar bagi siapa yang memuji-Nya), maka bacalah : “Alloohumma Robbanaa lakal hamdu” (Ya Allah Tuhan kami hanya kepada Engkaulah segala puji), karena sesungguhnya barangsiapa yang bacaannya bersamaan dengan bacaan malaikat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu?.(HR : Bukhori)

Terdapat dua macam doa ketika bangun dari rukuk, yaitu :
Robbanaa wa Lakal Hamdu dan Alloohumma Robbanaa lakal hamdu.

TATA CARA SUJUD DALAM SHALAT

Dari Ibnu Abbas ra, berkata : Nabi SAW bersabda : ?Aku diperintah sujud diatas tujuh tulang dan dahi, dan beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya ke hidung beliau, kedua tangannya, kedua lututnya dan kedua ujung kakinya, dan kami tidak menggabung pakaian dan rambut?.(HR : Bukhori)

Tujuh tulang tersebut kemungkinan antara lain :
Sepasang tulang jari kaki, sepasang tulang jari dan telapak tangan, sepasang tulang tempurung lutut, dan tulang hidung, dan ditambah dengan dahi.

DOA DALAM DUDUK TASYAHUD

Dari Abdullah ra berkata : “Ketika kami bersama-sama Nabi SAW dalam shalat, kami membaca : “As salaamu’alallohi min ‘ibadihis salaamu ‘alaa fulanin wa fulanin”, (salam atas Allah dari hamba-Nya : dan salam atas si fulan dan si fulan), maka Nabi bersabda : “Janganlah kamu membaca As salaamu ‘alallohi, karena sesungguhnya Allah adalah As salaam, dan tetapi bacalah : At tahiyyatu lillahi wash sholawaatu wath thoiyibaatu as salaamu ?alaikaatuhu as salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibadil laahish shoolihiin”. (Segala penghormatan, doa dan kebaikan adalah bagi Allah, keselamatan atas engkau hai Nabi yang disertai rahmat dan berkah Allah, keselamatan atas kita dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh). Jika kalian membaca bacaan itu, maka bacaanmu untuk semua hamba Allah yang ada dilangit dan yang ada di antara langit dan bumi, lalu bacalah : Asyhadu an laa ilaaha illaallohu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu?. Kemudian pilihlah dari doa-doa yang kamu senangi dan berdoalah dengan doa itu. (HR : Bukhori)

Setelah membaca hadist ini aku merasa bacaan doa dalam tasyahud yang baisa aku baca dari mana asalnya, kenapa bisa dibedakan antara Tasyahud awal dan akhir. Kemudian ada shalawat sampai fil ‘alamiina innaka hamidum majjiid. Aku belum mengerti dasarnya.
Apabila saudara-saudara mempunyai dasar yang shohih dapat kita share bersama demi kesempurnaan shalat kita.

Apabila ada kesalahan itu murni dari saya yang menuliskannya, mala ma?afkanlah dan apabila terdapat kebenaran didalamnya, hanya milik Allah SWT semata.

Dari Blog Teman

0 Shares:
36 comments
  1. Ping-balik: Tata Cara Sholat
  2. Mohon petunjuknya ” Apabila dalam melaksanakan sholat lupa jumlah rakaat yang telah dilaksanakan, baik sebelum salam maupum sesudah salam ” apa yang harus dilakukan.

    1. Kalau lupanya setelah salam, maka lgsg sholat saat itu juga, misalnya kurang 2 ya sholat 2 raka’at, kurang 1 raka’at ya sholat 1 raka’at. Setelah itu setelah tahiyat salam lalu, sujud sahwi, yaitu sujud, lalu duduk, sujud lagi duduk lagi, lalu salam.

      Kalau lupanya sebelum salam, maka langsung ditambahkan roka’atnya yang diingat, misalnya yakin kurang 1 raka’at maka lgsg dilaksanakan. Lalu setelah tahiyat tidak salam dulu, tapi sujud sahwi dulu. Yaitu sujud, lalu duduk, sujud lagi, setelah itu salam.

      via @ahmad_muslim

  3. semoga membantu sahabatku yg mencari do’a ruku :

    Yang Dibaca Ketika Ruku’
    Do’a yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada beberapa macam, semuanya pernah dibaca oleh beliau jadi kadang membaca ini kadang yang lain.

    1. SUBHAANA RABBIYAL ‘ADHZIM 3 kali atau lebih (Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan lain-lain).

    ruku01.gif

    Yang artinya:

    “Maha Suci Rabbku, lagi Maha Agung.”

    2. SUBHAANA RABBIYAL ‘ADHZIMI WA BIHAMDIH 3 kali (Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud, Ad-Daroquthni dan Al-Baihaqi).

    ruku02.gif

    Yang artinya:

    “Maha Suci Rabbku lagi Maha Agung dan segenap pujian bagi-Nya.”

    3. SUBBUUHUN QUDDUUSUN RABBUL MALA-IKATI WAR RUUH (Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Abu ‘Awwanah).

    ruku03.gif

    Yang artinya:

    “Maha Suci, Maha Suci Rabb para malaikat dan ruh.”

    4. SUBHAANAKALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII

    ruku04.gif

    Yang artinya:

    “Maha Suci Engkau ya, Allah, dan dengan memuji-Mu Ya, Allah ampunilah aku.”

    Berdasarkan hadits dari ‘A-isyah, bahwasanya dia berkata:

    “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak membaca Subhanakallahumma Wa Bihamdika Allahummaghfirlii dalam ruku’nya dan sujudnya, beliau mentakwilkan Al-Qur-an.”
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim).

    Do’a ini yang paling sering dibaca. Dikatakan bahwa ada riwayat dari ‘A-isyah yang menunjukkan bahwa Rasulullah sejak turunnya surat An-Nashr -yang artinya: “Hendaklah engkau mengucapkan tasbih dengan memuji Rabbmu dan memohon ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat.” (TQS. An-Nashr 110:3)-, waktu ruku’ dan sujud beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membaca do’a ini hingga wafatnya.

  4. Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

    Didalam Shalat Wajib / sunnah , itu tidak terikat oleh Shahih atau tidaknya suatu Hadits, tapi semuanya adalah hasil dari kemampuan Ijtihad [ ilmu dan kejelian melihat , membaca , mentafsirkan Hadits dan Al-Qur’an ] yang dimiliki / diambil oleh imam mereka yang berfatwa tentang Shalat itu sendiri , makanya dalam melaksanakan Shalat itu banyak atau ada beberapa perbedaan dalam bacaan dan gerakan dan kita tidak boleh menyalahkan hasil dari ijtihad para imam mereka yang berfatwa tentang Shalat [ hanya Allah swt yang menilai ].

    Makanya para Ulama terdahulu berpesan : wahai saudaraku , apabila engkau hendak berTaqlid atau berguru ataupun ber Ittiba , maka hendaklah bertaqlid,berittiba,berguru kepada orang yang nasabnya sampai ke Rasulullah saw , supaya dapat dipertanggungjawabkan diakhirat kelak.

    Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

    http://thesaltasin.wordpress.com/category/al-quran-teks-dan-terjemahan/

  5. alhamdulillaah…
    akhirnya dapet jg penjelasan tentang gerakan sholat dari hadisthadist yang shohih (Insya Allah….) setelah sebelumnya baca artikel yang menghujat tentang gerakan sholat. jd kalo ada yg nanya udah bisa ngejelasin….Insya allah…..

    makasih ya Pak….

  6. ini untuk menambah ilmu kita aja, sekaligus untuk menjawab pertanyaan tuan Jauhari mengenai Iftitah;

    Dari sahabat Ibnu Umar ra. katanya:
    “Ketika kami sedang melakukan shalat bersama Rasulullah SAW,tiba2 seorang lelaki berkata; Allahu akbar kabiiron,walhamdu lillahi katsiiron,wa subhaanallaahii bukrotaw wa ashiilaa.
    Lalu Rasulullah SAW bertanya: Siapa yang mengucapkan kalimat itu tadi?
    Orang tersebut menjawab:Saya, ya Rasulullah.
    Rasulullah berkata: Saya heran dengannya,sebab pintu2 langit terbuka karenanya.
    Ibnu Umar berkata; Sejak mendengar perkataan Rasulullah SAW itu,maka saya tidak pernah meninggalkan membaca doa tersebut”

    ini hadist mengenai keutamaan shalat berjamaah di mesjid yang dikumandangkan azan:

    Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radiallahu’anhu, ia berkata:
    “Barang siapa yang suka menghadap Allah dalam keadaan muslim, hendaklah ia selalu memelihara (berjama’ah) shalat fardhu, sebab Allah telah mensyari’atkan sunanul huda kepada nabi kalian salallahu’alaihi wassalam dan sesungguhnya (berjama’ah) shalat fardhu itu termasuk sunanul huda. Sekiranya kalian mengerjakan shalat di rumah kalian sebagaimana yang dikerjakan oleh orang yang tidak turut shalat berjama’ah, berarti kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian. Jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, berarti kalian telah sesat. Sungguh kami tidak menganggap seseorang dari kami yang meninggalkan shalat berjama’ah, melainkan sebagai munafiq yang sudah jelas nifaqnya. Sungguh pernah ada diantara kami seseorang yang (karena suatu udzur lalu) dipapah oleh dua orang hingga sampai di shaf.” Dalam riwayat lain disebutkan: “Sungguh Rasulullah salallahu’alaihi wassalam pernah mengajarkan sunanul huda kepada kami dan sesungguhnya termasuk sunanul huda adalah mengerjakan shalat berjama’ah di masjid yang dikumandangkan adzan di dalamnya.”

    Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Ada seorang buta datang
    kepada Nabi saw. Dan ia berkata : “Wahai Rasulullah, tidak ada
    seorangpun yang menuntun saya untuk datang ke masjid,” kemudian ia
    minta keringanan kpd beliau agar diperkenankan salat di rumahnya,
    maka beliaupun mengizinkannya, tetapi ketika ia bangkit hendak
    pualng, beliau bertanya kepadanya : “Apakah kamu mendengar azan?” Ia
    menjawab : “Ya” Beliau bersabda : “Kamu harus datang ke masjid (HR.
    Muslim)

    mengenai hadist di atas terdapat riwayat lain, tetapi memiliki inti yang sama yaitu: kewajiban seorang muslim laki-laki yang baligh untuk shalat berjamaah dimesjid dimana azan dikumandangkan, jadi selalulah mememilihara untuk dapat shalat berjamaah dimesjid dimana azan dikumandangkan.

  7. Dalam buku Pengajaran SHolat Karangan A. Hassan apakah ada doa iftitah dan sebelum baca al Fatihah apakah didahului basmalah

  8. saya butuh buku Pengajaran Sholat Karangan A. Hassan, bagi yang memilikinyan mohon dikirim ke amailku, terima kasih

  9. kalo bisa arabya ditulis juga dong,,
    kykya klo gak ada tulisan arabya kyk gmn gtuh. gak afdhol,hehe
    tp yg jelas terimaksi bgt karna ini sngt cukup mebantu,

  10. Bagaimana muslim bisa bersatu-padu, tata-cara sholat saja tidak sama!
    Oleh sebab itu saya membutuhkan sekali penjelasan yang paling akurat, demi persatuan!

    Terimakasih!

  11. As. war.wabkrth.

    Jika sekiranya tak mengganggu waktu, mohon petunjuk secara langsung ialah satu pertanyaan yang amat penting dan mendesak buat saya: “Yang mana yang paling benar menurut Sunnah Nabi, mengangkat telunjuk semenjak mulai baca Tahiyyat, atau tatkala dibaca “Syahadat”?

    Was,war.wabkrth.

  12. saya suka dengan taa cara shalat yang ada di bacaan di atas.. :-)
    karana semuanya terlengkapi….. tidak ada yang kurang…… :-D
    saya melihat webset ini karana sya ada hafalan doa doa salat…. :-D
    dan saya melihat nya ke webset ini….. (goodluck)

  13. Ass,Wr,Wb! Terimakasih untuk semuanya, smga Allah SWT membalas sesuai dengan amal perbuatan kita, amin. Wass,Wr,Wb!

  14. bisa tolong bantu tata cara sholat, gerakan dan doanya .suamiku baru masuk islam…

  15. saya mau tahu tatacara sholat dalam perjalanan terutama di kereta api, karena saya punya pengalaman gak sholat magrib dan isya, mau dijamak waktunya gak ada?. dari jakarta habis ashar sampai di nganjuk subuh. mau sholat duduk tapi gak tau caranya.

  16. kalau pingin tahu sholat yg bener menurut Rosul dan tidak ada bid’ahnya coba baca buku dg judul Pengajaran Sholat karangan A.Hassan.Penerbit Diponegoro Bandung

  17. Assalamualaikum wr.wb.Mas Nurudin, saya ada ustadz yang bisa memberikan penjelasan tata cara sholat Nabi, berdasarkan Hadits lengkap dengan Rowi, Bab, halaman & nomor haditsnya. Hubungi Ustadz Imam Maliki di 0818-863353 (24 jam nonstop gratis konsultasi ttg Islam. Wasalamualaikum wr.wb.

  18. bismillah.
    Assalamualaikum. wa RahmaTu LLahi wa Baraa Kaa Tuh.
    yang penting shoLat nya yg 5 jangan di tinggalin bro,..sukur2 bisa tepat waktu nya, sukur2 bisa selalu berjama`ah.
    kalo masalah yang “furu`” ( baca: cabang/perbedaan/variatif/yang tidak prinsip ) ada istilah “aT-TanaWa`uL `ibadah” ( warna warni/variatif/perbedaan dalam beribadah( termasuk masalah sholat) ini bisa di konsultasikan ke Ulama yang antum kenal/jelas kredibilitas nya yang qualify juga ke ulama an nya.
    banyak sekali memang “at-Tanawa” dalam sholat itu sendiri, tapi kita jangan lalu ber persepsi ttg “siapa yang paling benar” lalu “menyalahkan yang lain”.
    oh ya.. antum perlu ketahui bahwa “allahumma” <— ini artinya “ya allah ( aku memohon ) ” dan “Robbana” <– ini juga berarti ” ya TUHAN kami” nah, kata2 “robb” = Tuhan, lalu Tuhan nya ummat moslem ya “Allah”.
    mudah2an bisa di pahami. sukur2 kalo antum mao belajar lagi bahasa arab, wah.. akan lebih mempermudah dan menambah keimanan kita insyallah.
    jadi “robbana ( ya tuhan kami) wa lakal hamd ( segala puji hanya untuk engkau ( ya allah) dan Allahumma robbana walakal Hamd .. secara makna ya.. ga jauh beda,walaupun secara tekstual berbeda.
    akhii.. (baca) sodaraku ..heheheh yang penting kita jangan tinggalin itu sholat yang 5, belajar terus,jangan lupa abis sholat juga kita “ngapain” ?..
    apa bener kita udah “bener2” sholat? kalo abis sholat 5 waktu, di luar sana masih banyak jompo2 nenek2 kakek2 terlantar, anak2 yatim piatu, janda2 miskin. ya allah… sholat kita harusnya ada “buah” nya akhii..
    pohon aja ada buah nya, nah sholat kita?.. mana buahnya?
    dulu, waktu abis solat subuh nabi tanya sama sohabat “siapa yang pagi ini sudah shodaqah? ke anak yatim,fuqara,orang2 miskin…dll… semua waktu itu “merah” wajah nya krn malu,,,. ga ada yang jawab, kecuali abu bakr…
    kata nabi… wahai abu bakr.. semua pintu sorga terbuka untuk kamu…
    wassalam.

    1. bro… gw suka banget ama apa yang lo utarakan.. pliss kalo ada waktu… tolong bagi-bagi pengetahuan mengenai hal-hal kecil namun sangat besar makna dan arti serta penting sekali untuk di ketahui…

  19. Ass. Wr.Wb
    saya belum paham hukum islam sesudah salam mengusap muka?dan waktu berdoa menengadahkan tangan ke atas?
    Terimakasih atas bebagi ilmunya.
    Wassalamuallaikum warohmatulloh wabarokatuh

  20. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, dari Ibnu Abbas yang maksudnya sebagai berikut: “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. apabila membaca: “sabbihissma rabbikal a’la beliau lalu membaca subhanarobbiyal a’la.

  21. :)terima kasih atas up loadnya, saya nagat bersyukur merasa terbantu sekali, karena saya muslim tapi cara sholatnya kayaknya belum memenuhi syarat dan tidak sesuai dengan yang rasul ajarkan. oleh karena itu saya mohon bantuan teman-teman bilamana terdapat informasi lainnya. jazakallahu khairan katsiroon. semoga Allah swt senantiasa melindungi kita dan kita semua diberi selamat dunia dan akhirat. amin

  22. Ass. Wr.Wb
    Ini ada kopian barangkali bermanfaat untuk anda.

    DUDUK TASYAHHUD AWWAL DAN TASYAHHUD AKHIR

    Sumber : http://sholat-kita.cjb.net/

    Tasyahhud awwal dan duduknya merupakan kewajiban dalam sholat

    Tempat dilakukannya.

    Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat yang jumlah roka’atnya
    lebih dari dua (2), pada sholat wajib dilakukan pada roka’at yang ke-2.
    Sedang duduk tasyahhud akhir dilakukan pada roka’at yang terakhir.
    Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.
    Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir

    Waktu tasyahhud awwal duduknya iftirasy (duduk diatas telapak kaki kiri)
    (lihat gambar) sedang pada tasyahhud akhir duduknya tawaruk (duduk
    dengan kaki kiri dihamparkan kesamping kanan dan duduk diatas lantai)
    (lihat gambar), pada masing-masing posisi kaki kanan ditegakkan.

    Dari Abi Humaid As-Sa’idiy tentang sifat sholat Nabi shallallahu ‘alaihi
    wa sallam, dia berkat, “Maka apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
    sallam duduk dalam dua roka’at (-tasyahhud awwal) beliau duduk diatas
    kaki kirinya dan bila duduk dalam roka’at yang akhir (-tasyahhud akhir)
    beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai dll).”
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)

    Letak tangan ketika duduk.

    Untuk kedua cara duduk tersebut tangan kanan ditaruh di paha kanan
    sambil berisyarat dan/atau menggerak-gerakkan jari telunjuk dan
    penglihatan ditujukan kepadanya, sedang tangan kirinya ditaruh/terhampar
    di paha kiri (lihat gambar).

    Dari Ibnu ‘Umar berkata Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam bila
    duduk didalam shalat meletakkan dua tangannya pada dua lututnya dan
    mengangkat telunjuk yang kanan lalu berdoa dengannya sedang tangannya
    yang kiri diatas lututnya yang kiri, beliau hamparkan padanya.”
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Nasa-i).

    Berisyarat dengan telunjuk, bisa digerakkan bisa tidak.

    Selama melakukan duduk tasyahhud awwal maupun tasyahhud akhir,
    berisyarat dengan telunjuk kanan, disunnahkan menggerak-gerakkannya.
    Kadang pada suatu sholat digerakkan pada sholat lain boleh juga tidak
    digerak-gerakkan.

    “Kemudian beliau duduk, maka beliau hamparkan kakinya yang kiri dan
    menaruh tangannya yang kiri atas pahanya dan lututnya yang kiri dan
    ujung sikunya diatas paha kanannya, kemudian beliau menggenggam
    jari-jarinya dan membuat satu lingkaran kemudian mengangkat jari beliau
    maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya berdo’a dengannya.”
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa-i).

    “Dari Abdullah Bin Zubair bahwasanya ia menyebutkan bahwa Nabi
    shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jarinya ketika berdoa
    dan tidak menggerakannya.”
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud).

    Membaca do’a At-Tahiyyaat dan As-Sholawaat.

    Do’a tahiyyat ini ada beberapa versi, untuk hendaklah dipilih yang kuat
    dan lafadhznya belum ditambah-tambah. Salah satu contoh riwayat yang
    baik adalah sebagai berikut:

    Berkata Abdullah : “Kami apabila shalat di belakang nabi shallallahu
    ‘alaihi wa sallam keselamatan atas jibril dan mikail keselamatan atas si
    fulan dan si fulan maka rasulullah berpaling kepada kami. Lalu beliau
    shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : sesungguhnya Allah itu As-salam
    maka apabila shalat hendaklah kalian itu mengucapkan:

    “AT-TAHIYYAATU LILLAHI WAS SHOLAWATU WAT THAYYIBAAT, AS-SALAMU’ALAIKA
    AYYUHAN NABIY WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUHU, AS-SALAAMU ‘ALAINA WA ‘ALAA
    ‘IBAADILLAHIS SHALIHIN. ASYHADU ALLAA ILAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
    MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASULUHU”

    artinya: segala kehormaatan, shalawat dann kebaikan kepunyaan Allah,
    semoga keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi dan juga rahmat Allah dan
    barakah-Nya. Kiranya keselamatan tetap atas kami dan atas hamba-hamba
    Allah yang shalih; -karena sesungguhnya apabila kalian mengucapkan sudah
    mengenai semua hamba Allah yang shalih di langit dan di bumi- Aku
    bersaksi bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain Allah dan aku
    bersaksi bahwasanya Muhammmad itu hamba daan utusan-Nya.
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari).

    Dari Ka’ab bin Ujrah berkata : “Maukah aku hadiahkan kepadamu sesuatu ?
    Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada kami, maka
    kami berkata : ‘Ya Rasulullah kami sudah tahu bagaimana cara mengucapkan
    salam kepadamu, lantas bagaimana kami harus bershalawat kepadamu? Beliau
    berkata : ucapkanlah:

    “ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA
    ‘ALAA AALI IBRAHIIM, INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA BAARIK ‘ALAA
    MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BARAKTA ‘ALAA AALI IBRAHIIM,
    INNAKA HAMIIDUM MAJIID.”

    artinya: “Ya Allah berikanlah Shalawat kepada Muhammad dan keluarga
    Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga
    Ibarahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Ya Allah
    berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
    memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
    Agung.”

    Berdo’a berlindung dari empat (4) hal.

    Hal ini dilakukan pada duduk tasyahhud akhir saja.

    …..Apabila kamu telah selesai bertasyahhud akhir maka…
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

    Agar tidak menyalahi riwayat -hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa
    sallam- ini maka dalam tasyahhud awwal bacaannya berhenti sampai membaca
    sholawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedang ta’awudz
    (berlindung dari 4 hal) ini dibaca hanya ketika tasyahhud akhir.

    Dari Abu Hurairah berkata; berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
    sallam : “Apabila kamu telah selesai bertasyahhud maka hendaklah
    berlindung kepada Allah dari empat (4) hal, dia berkata:

    “ALLAAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WA MIN ‘ADZAABIL
    QABRI WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL.”

    artinya: “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, siksa
    kubur, fitnahnya hidup dan mati serta fitnahnya Al-Masiihid Dajjaal.”
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim dengan lafadhz
    Muslim)

    Berdo’a dengan do’a/permohonan lainnya.

    …kemudian (supaya) dia memilih do’a yang dia kagumi/senangi…
    (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dan Al-Bukhari)

    Wassalamuallaikum warohmatulloh wabarokatuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More

Cerita-cerita iPhone 5 Isteri

Jreng2 Mau cerita dibelakang layar iPhone 5 Isteri. Jadi ini adalah semacam cerita2 tentang bagaimana iPhone 5 akhirnya…