Perlukah Fanatik Merek? Tahun 1990, saat itu Beberapa Anggota Keluarga Besar Syahida mendapatkan Undangan Untuk berkunjung ke Tanah Haram. Tamziz Al Fauzi dan Sutirah, Anas Ngabid dan Sarilah, Mudzakir dan Suryatini kakak beradik ini berangkat ke Tanah Haram kurang lebih 1 Bulan. Seingat kami saat itu juga berbarengan dengan Piala Dunia 1990. Kami tidak akan menceritakan Ritual Haji dan sejenisnya. Akan tetap menceritakan hal2 yang diluar itu.

Bapak kami (Anas Ngabid) menyadari Event Piala Dunia 1990 ini suatu event yang banyak digemari terutama di daerah kami @DesaPonjong. Sebelum berangkat Bapak kami memutuskan untuk mencari televisi, mengingat Televisi Panasonic Hitam Putih yang kami milikki saat itu kurang layak dalam menyambut event Piala Dunia 1990 tersebut. Akhirnya dengan mengajak Kakak Pertama (Agus Taufiqqurahman) Bapak pergi ke Toko Elektronik.

Setelah memilah dan memilih akhirnya kami memilih menggunakan Produk Samsung dari Korea. Saat itu Samsung adalah merek baru yang belum dikenal. Saat itu ada dua pilihan mau ambil yang ada Remote atau yang Non Remote. Atas dasar kepraktisan, dan mengingat saat itu belum ada TV Swasta yang masuk ke @DesaPonjong kami memilih Non Remote. Momen ditahun 1990 tersebut sangat spesial karena ditahun itulah kita menonton Piala Dunia pertama kali dengan Rumput yang benar2 berwarna hijau :D

Dan 18 Tahun Kemudian (2008) Samsung TV pertama kali ini masih bisa dilihat dan ditonton dengan nyaman walaupun sudah banyak TV Swasta berhampuran. Dan berpindah chanel menjadi hal yang susah, karena kami harus mendekat ke TV untuk memindahkan dari Kanal yang satu ke Kanal yang lain. Sejak 2008 TV Keluarga kami berganti dengan Samsung yang lain yang sudah ada remote. Kami masih menggunakan teknologi CRT hingga saat ini, ndak tau nanti.. bisa jadi Teknologi LED dengan SmartTV (Aamiin).

Sebenarnya kami bukan Total Pengguna Produk2 Samsung, karena kami juga menggunakan produk2 elektronik Korea lain yaitu GoldStar (Sekarang LG). Kami memiliki Lemari Es LG dan juga Mesin Cuci LG (sedang Rusak).

Iklan Samsung Galaxy S4 (S Health)
Iklan Samsung Galaxy S4 (S Health)

Bagaimana dengan Smartphone? Wah kalau ini kami lebih majemuk lagi (dulu). Tercatat pernah mencoba Siemens, Nokia, Apple, HTC, RIM/BlackBerry. Akan tetapi lastly diakhir2 ini Produk2 yang kami gunakan lebih dekat dengan Samsung tadi. Apakah kami FBS (Fans Berat Samsung)? Kalau saat ini iya. Terserah kata orang tapi yang penting sesuai kebutuhan saat ini… bagi kami kenapa tidak. Itulah kenapa hingga saat ini Samsung Galaxy Note 2 masih asik kami gunakan.

Teknologi apapun dari merek apapun asalkan sesuai dengan kebutuhan ya dinikmati aja…

Dulu saya sempat menulis seperti ini… Dalam beragama fanatik itu tidak apa apa, tapi dalam teknologi… fanatik akan membuat kita semakin tertinggal. o/

Tetap Gesit

1 Shares:
7 comments
  1. Saya suka banget dengan kalimat yang terakhir tu
    “Dalam beragama fanatik itu tidak apa apa, tapi dalam teknologi… fanatik akan membuat kita semakin tertinggal”
    Tapi pada kenyataannya, orang akan selalu punya pikiran fanatik termasuk saya..

  2. Dan kenapa di era sekarang yang notabene tersadapat banyak chanel TV Pakdhe masih menggunakan Galaxy Note 2 yang ngga ada remotnya? :/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Hibernate: Waktunya intropeksi diri

Kurang Lebih sepuluh hari saya meninggalkan Desa Ponjong, Kami sekeluarga (Istri, Yashfa Jauhar) pergi ke Jawa Timur, Kota Pare dan Kota Malang tepatnya. Perjalanan bersama Vina kami akui berjalan dengan lancar. Gembar gembor kalau Vina ini terkenal irit, ternyata benar adanya. Kalau kami kalkulasi dalam perjalan jauh ini Vina kami bisa menembus 15-18km/liter. Mantap Bukan? :D