Saat ini, siapapun kita pasti pernah melihat, mendengar atau membaca “Made in China” ataupun kata-kata sejenis. Apakah yang terfikir pertama kali ketika mendengar Everything is China ini? Bangga karena sesama Asia? Heran dengan kemajuan yang melesat? Atau bahkan iri tapi tak ada aksi? Tidak penting jawabannya tapi yang jelas China telah menjadi kekuatan baru Ekonomi dunia ini.
Banyak sekali perusahaan manufaktur2 yang berela-rela untuk memindahkan pengerjaannya ke Negeri China ini. Banyak faktor kenapa mereka lari ke negeri China ini. Mulai dari ongkos buruh yang murah, hasil yang memuaskan dan juga berbagai aspek positif dari segi produk masal lainnya. Yang menjadi pertanyaannya adalah, kenapa China bisa seperti itu? Bagi kami tidak lain tidak bukan adalah dikarenakan Pemerintah China sukses menjadi marketing yang hebat terhadap warga dan juga sumber daya manusianya. Pemerintah China mempunyai sebuah Cetak Biru masa depan negara yang jelas dan itu didukung suatu pemerintah yang bersih dan juga dukungan rakyat yang kuat.
China adalah negara yang dulunya terkenal dengan produk bajakan atau kualitas nomor sekian. Saat ini Negara China bisa membuat produk paling jelek sampai produk paling bagus sekalipun. Tak heran Apple merelakan diri untuk memproduksi masal produk iPhone, iPad dan sejenisnya ke Negara ini.
Apakah Indonesia tidak bisa? Menurut saya sangat bisa. Tapi pertanyaan saya adalah maukan Negara Indonesia menjadi Marketing Sumber Daya Manusia dan juga hasil2 produksi warganya? Dan yang lebih penting lagi maukah Indonesia mempunyai tekad kuat untuk menjadikan Cetak Biru (konon Pak SBY sudah punya Cetak Biru Ekonomi Negara Indonesia hingga 2025) mewujudkannya?
Jika niatan dan juga aksi kesana itu ada, saya yakin Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan ini….. Keyakinan itu ada…. selalu ada….
Sumber Foto Flickr Lisensi Creative Commons
saya suka artikelnya bagus, inspiratif banget hihi, Seandainya ada yang mau me-embrago gua lupa tulisannya mungkin indonesia bisa maju, negara China memang berani bersaing di dunia internasional…..hebat
& infox makasih ya mas, moga sukses selalu
Setuju sama DV, soal ongkos buruh. Tentu kita (mestinya) bisa kompetitif tanpa harus memeras buruh. Karena di luar itu masih ada hal yang penting: borokrasi eh birokrasi yang efisien (bikin PT seminggu jadi), korupsi rendah (banget), dan kepastian hukum (yang ini rumit, dan salah satu hasil industri lokal yang bagus dihajar oleh barang selundupan)
Saya juga setuju dengan beliau (DV) kacamata Tirau Bambu yang saya angkat lebih kepada Sisi Sebuah Negara yang menjadi Marketing Handal bagi produk2 dari bangsanya sendiri….
Di Negara kita sekarang lebih sering pemerintah menjadi marketing tapi bukan marketing hasil.. tapi produk alamnya yang celakanya dan sering terjadi ketika hasil dari produk alam itu kembali ke Indonesia kita harus beli beberapa kali lipat.
CMIIW, tapi untuk menjadi sebuah “China”, pengorbanan yang tak ringan adalah di sisi buruhnya. Buruh di China dibayar sangat sangat murah dengan beban kerja yang sangat-sangat tinggi…
Aku lebih berharap Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri, tak harus jadi ‘mesin produksi’ negara lain.
My two cents :)
Setuju mas mengenai Buruh ini.
Emang Negara Nanggung kita perlu bijak.. terutama ketika mau kemana dan dikemanakan.. semoga Pemerintah semakin sadar….
i love ur post, keep share^^
mampir balik ke website kami yaa…
katanya,… kita ini bukan hanya dilarang mandiri, dilarang ekspor banyak2, bahkan dilarang menjalankan Cetak Biru. siapa yang melarang? Hayo,… siapa yang mau nanya duluan ke Pa’ SBY :D
dengar-dengar juga begitu. Indonesia sejak dulu sudah disetir. Saya pernah membaca blog Indria Piliang, tapi entar benar entah tidak apa yang ditulisnya :D
Benar atau tidak.. tapi kita sendiri bisa merasakannya…
Saya masih mendambakan Indonesia sekuat China ataupun paling tidak India… atau paling parah kita bisa bersanding bangga dengan Malaysia dan Singapura saja….
Ketika saya melihat banyak warga Indonesia yang jaya dan ketika saya coba “GATUK2KAN” ke pemerintah saya menangis nyinyir…
si Pemerintah RIBUT dengan Ulahnya sendiri…. dan kita disuruh menontoh SINETRON TANPA LAKON itu…. :(
Kalau saya membaca2 teori konspirasi konon awal “DIMISKINKAN” ini semenjak mereka menyiapkan para “MAFIA BERKLEY” sejak jaman PAK HARTO…
Pada jaman Beliau itu menjabat masih aman karena KONTROL PRESS nya yang cerdas… awal mulai terasa bobrok ketika pasca reformasi PRESS begitu TAK TERBATAS…
Terlepas dari itu akses para MAFIA BERKELEY ini masih jalan sampai sekarang bahkan konon juga… SM ini adalah generasi terkini yang cukup berbahaya mengenai MAFIA BERKLEY ini… ini ada beberapa update tambahan dari sebelah
http://kupretist.blogspot.com/2009/03/mafia-berkley-masih-kendalikan-ekonomi.html
Kalau mau coba menilik ke dalam… begitu bangganya Indonesia Sumber Daya Alamnya di olah oleh Negara Lain.. (Minyak, Emas, Batubara dan masih banyak lagi)
Dan ketika kita di tekan… karena kurangnya daya juang pemerintah… kita begitu lembek.. tak berdaya….
Satu hal lagi yang membuat China kuat adalah keberaniannya untuk tidak tergantung dengan luar dan memberdayakan produk dalam negeri.
Ketika menyuruh Google hengkang dari China, mereka memiliki Baidu sebagai penggantinya, produk dalam negeri.
Negara yang kuat, negara yang memiliki daya tawar tinggi, adalah negara yang tidak tergantung dengan negara lain dan bangga dengan sumber daya mereka sendiri.
Contoh lainnya Jepang dan Iran.
Indonesia memiliki SDA dan SDM yang tidak kalah kaya, betul, tinggal pemerintahnya. Sepertinya memang perlu pemotongan generasi di dalam pemerintahan #eh
Pemotongan Generasi ini salah satu ide yang brilian.. nantinya akan ada
Jauhari 2.0, Charlie 2.0 etc etc
Setuju. Indonesia sebenarnya bisa juga tidak selalu bergantung kepada dunia luar. Sayangnya, banyak pejabat di dalam pemerintahan yang sepertinya tertipu pengusaha yang sebenarnya pedagang doang yang beraninya hanya menjual barang orang lain tanpa berani memproduksi dan menjual barang sendiri. Contohnya ya ATPM itu…