Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah dari Hujan Bulan Juni
Di rahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga ituTak ada yang lebih tabah dari Hujan Bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu di jalan ituTak ada yang lebih arif dari Hujan Bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Sapardi Djoko Damono
3 comments
Akankah kau ingat diriku saat hujan mulai turun di meresap di kaca kaca jendela rumahmu?
Update lagi gan karya mbah sapardinya…
Puisinya keren,
walau butuh 3 kali baca untuk mengertinya hahah